Selasa, 30 April 2013

HUBUNGAN BILATERAL JEPANG DAN INDONESIA

Hubungan Bilateral Indonesia-Jepang
Data Dasar
 
 
  Hubungan diplomatik
    Dibuka pada bulan April 1958 dengan Penandatanganan Perjanjian Perdamaian antara Jepang dan Republik Indonesia. Pada tahun yang sama ditandatangani pula Perjanjian Pampasan Perang.
    Sedangkan untuk pembukaan jalur penerbangan antara Jepang dan Indonesia diadakan pada tahun 1963.
 
 
  Jumlah warganegara yang tinggal
    Jumlah warganegara Jepang yang tinggal di Indonesia : 11.263 orang (per Oktober 2009)
    Jumlah warganegara Indonesia yang tinggal di Jepang : 27.250 (per Desember 2008)
 
 
   
   
 
  Link to MOFA's Page on "Japan-Indonesia Relations"    
 
 
     
 
 

Kunjungan Para Tamu Negara



Dari Jepang ke Indonesia

Maret 1998 Perdana Menteri Ryutaro Hashimoto
Nopember 1998 Menteri Luar Negeri Masahiko Koumura
Juli 1999 Menteri Luar Negeri Masahiko Koumura
April 2000 Menteri Luar Negeri, Yohei Kono
Januari 2002 Perdana Menteri Junichiro Koizumi
Oktober 2003Perdana Menteri Junichiro Koizumi (menghadiri ASEAN+3)
Juli 2004Menteri Luar Negeri Yoriko Kawaguchi
Januari 2005Perdana Menteri Junichiro Koizumi dan Menteri Luar Negeri Nobutaka Machimura (menghadiri Special Leaders' Meeting on aftermath of the Earthquake and Tsunami)
April 2005Perdana Menteri Junichiro Koizumi dan Menteri Luar Negeri Nobutaka Machimura (menghadiri KTT Asia Afrika)
Agustus 2007Perdana Menteri Abe
Januari 2008Pangeran Akishino dan Putri Kiko
Oktober 2009Menteri Luar Negeri Katsuya Okada
Desember 2009Perdana Menteri Yukio Hatoyama (Menghadiri Bali Democracy Forum II, sebagai Ketua Bersama)
Desember 2010Menteri Luar Negeri Seiji Maehara (Menghadiri Bali Democracy Forum III)
Maret 2011Wakil Menteri Luar Negeri Makiko Kikuta (Menghadiri ARF-DiREx dan Pertemuan MPA yang Pertama)

Dari Indonesia ke Jepang

Maret 1998 Wakil Presiden B.J. Habibie
Juni 1999Menteri Luar Negeri Ali Alatas
Nopember 1999 Presiden Abdurrahman Wahid
April 2000Presiden Abdurrahman Wahid
September 2001 Presiden Megawati Soekarnoputri
Desember 2002 Menteri Luar Negeri Dr. N. Hassan Wirajuda
Juni 2003Presiden Megawati Soekarnoputri dan Bapak Taufik Kiemas
Desember 2003Presiden Megawati Soekarnoputri
Juni 2005Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
November 2006Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Mei 2007Wakil Presiden Jusuf Kalla
Februari 2008Wakil Presiden Jusuf Kalla
Juli 2008Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Agustus 2008Menteri Luar Negeri Dr. N. Hassan Wirajuda
Februari 2009Wakil Presiden Jusuf Kalla
Januari 2010Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Februari 2011Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
Juni 2011Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 
    back to top page  
 
 
 
 
     
 

Hubungan Perekonomian Indonesia - Jepang


Perdagangan


    Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.5 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar impor dari Indonesia (tahun 2007)

    Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah a.l. minyak, gas alam cair, batubara, hasil tambang, udang, pulp, tekstil dan produk tekstil, mesin, perlengkapan listrik, dll. Di lain pihak, barang-barang yang diekspor Jepang ke Indonesia meliputi mesin-mesin dan suku-cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik, suku-cadang elektronik, mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.


Investasi


    Investasi langsung swasta dari Jepang ke Indonesia yang menurun sehubungan dengan stagnasi yang dialami perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang melanda Asia pada tahun 1997, kini belumlah pulih sepenuhnya, namun Jepang tetap menempati kedudukan penting di antara negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.
Dalam jumlah investasi langsung asing di Indonesia dari tahun 1967 hingga 2007, Jepang menduduki tempat pertama dengan angka 11,5% dalam kesuluruhannya.

    Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia (sumber: JETRO). Perusahaan-perusahaan tersebut memperkerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai negara penyedia lapangan kerja nomor 1 di Indonesia (sumber: BKPM).


Kerjasama Ekonomi


    Indonesia merupakan negara penerima ODA (bantuan pembangunan tingkat pemerintah) terbesar dari Jepang (berdasarkan realisasi netto pembayaran pada tahun 2005 adalah US$1.22 milyar, yaitu + 17% dari seluruh ODA yang diberikan Jepang)
Selain itu, realisasi bantuan untuk tahun 2006 adalah :
  Pinjaman Yen: 125.2 milyar Yen
Bantuan hibah: 5.4 milyar Yen
  (berdasarkan pertukaran Nota-nota)
Kerjasama teknik : 7.8 miliar Yen
  (berdasarkan realisasi pembiayaan JICA)


Lain-lain

  1. Setelah mulainya pemerintahan Yudhoyono, telah dibentuk forum Investasi bersama tingkat tinggi pemerintah-swasta antara Jepang dan Indonesia.
    Berdasarkan saran dan dialog yang sejak dulu diadakan antara Japan Club dan pemerintah Indonesia, pada bulan Juni 2005 pada kesempatan kunjungan Presiden Yudhoyono ke Jepang, telah berhasil disetujui SIAP, yaitu rencana strategis investasi yang meliputi 5 pokok, yaiitu masalah bea, customs, tenaga kerja, infrastruktur dan daya saing.
  2. Perundingan resmi “Economic Partnersip Agreement antara Indonesia dan Jepang (EPA)” disetujui oleh pemerintah Indonesia dan Jepang pada waktu Presiden SBY berkunjung ke Jepang dengan resmi pada bulan Juni 2005, setelah itu Presiden SBY dan Mantan Perdana Menteri Jepang, Mr.Abe menandatangani surat persetujuan EPA pada tgl 20 Agustus 2007. Melalui EPA yang telah berlaku efektif dan mulai diimplementasikan pada tanggal 1 Juli 2008 ini, diharapkan perdagangan dan investasi antara kedua Negara dapat meningkat dan semakin berkembang.
 
       
    back to top page  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar