|
|
Ada tiga jenis huruf yang dipakai untuk
menulis dalam bahasa Jepang. Bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa
China, namun huruf-huruf yang dipergunakan untuk menuliskan bahasa
Jepang semula berasal dari China di mana konon dikatakan telah
diciptakan ribuan tahun yang lalu. Huruf-huruf tersebut disebut kanji,
bermula dari gambar benda. Dengan berlalunya waktu, gambar-gambar itu
berubah, dan kebanyakan kanji tidak lagi terlihat sebagaimana bendanya
semula; kini menjadi kata atau bagian dari kata. Ada sekitar 2000 kanji
yang umum dipakai. Anak-anak mempelajari 1006 kanji di sekolah dasar dan
939 kanji lagi di sekolah menengah pertama.
|
Selain huruf kanji, orang Jepang juga menggunakan dua perangkat huruf fonetik, yaitu hiragana dan katakana,
keduanya dikembangkan dari kanji. Tiap perangkat terdiri dari 46 huruf,
yang merupakan suku-kata (biasanya berupa satu konsonan dan satu vokal,
seperti "ka"). Dengan tambahan titik-titik khusus pada huruf tertentu,
terjadi perubahan bunyi sehingga huruf-huruf ini dapat mengungkapkan
semua bunyi dari bahasa Jepang modern. Hiragana dipakai bersama dengan
kanji untuk menuliskan kalimat Jepang umum. Katakana dipakai untuk
menuliskan kata-kata serapan dari bahasa lain, nama orang dan tempat
non-Jepang, bunyi, dan suara hewan.
|
Ada banyak dialek lokal dalam bahasa Jepang, disebut hougen.
Untuk menunjukkan benda-benda yang sama, ada berbagai kata dialek yang
berbeda-beda. Juga ada macam-macam variasi dalam logat dan intonasi,
serta dalam akhiran pada kata kerja dan kata sifat. Meskipun demikian,
orang-orang dari berbagai daerah dapat berkomunikasi dengan mudah karena
menggunakan bahasa Jepang lisan standar yang sudah diterima secara
luas.
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar